Bandung|jejakdigital.com,– Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, resmi mengeluarkan kebijakan penghapusan pekerjaan rumah (PR) bagi siswa sekolah di wilayah Jawa Barat. Pengumuman tersebut disampaikan langsung oleh Dedi melalui unggahan video di media sosial pribadinya, bersamaan dengan diterbitkannya surat edaran resmi oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat pada hari ini.
Dalam pernyataannya, Dedi menjelaskan bahwa penghapusan PR dimaksudkan untuk menghentikan kebiasaan membawa aktivitas rutin sekolah ke rumah yang hanya sebatas menyalin atau mengisi buku pelajaran. Mulai saat ini, seluruh pembelajaran ditargetkan 80% hingga 100% dapat diselesaikan di sekolah.
“Anak-anak ketika di rumah harus mengerjakan pekerjaan yang produktif, berkaitan dengan peningkatan disiplin, produktivitas, dan relaksasi bersama semesta,” ujar Dedi
Sebagai gantinya, siswa didorong untuk melakukan berbagai aktivitas produktif di rumah, seperti membantu pekerjaan orang tua, bercocok tanam, hingga mengasah keterampilan seni dan keterampilan hidup lainnya. Kegiatan-kegiatan tersebut nantinya akan dinilai secara positif oleh guru sebagai bagian dari penilaian berbagai mata pelajaran, mulai dari PPKn, agama, ekonomi, hingga sains.
Tak hanya itu, Gubernur Dedi juga mendorong siswa untuk membentuk kelompok belajar atau kelompok keterampilan di lingkungannya. Mulai dari membuat karya seni, musik, menulis sastra, membuat kerajinan, hingga berkreasi dalam industri kreatif, bahkan berpotensi terlibat dalam pembuatan motor atau mobil listrik skala rumahan.
“Yang terbaik dalam pendidikan adalah yang memberikan pengalaman nyata bagi peserta didik. Pengalaman itu akan menjadi penghayatan hidup, dan penghayatan itu akan membentuk kenyataan hidup,” tegasnya.
Dengan diterbitkannya surat edaran baru ini, Pemprov Jawa Barat secara resmi menerapkan sistem pembelajaran berbasis pengalaman produktif di luar ruang kelas. Kebijakan ini diharapkan dapat membangun generasi muda Jawa Barat yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga terampil, disiplin, dan kreatif dalam kehidupan sehari-hari.
Editor/rahmanayach