media jejak digital

Kang Dedi Mulyadi Dorong Transformasi Pendidikan di Sukabumi

mediajejakdigital.com – SUKABUMI, 27 Mei 2025 — Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Sukabumi. Berbagai inisiatif telah diluncurkan untuk memastikan akses pendidikan yang merata dan pembentukan karakter siswa yang kuat.

🎓 Akses Pendidikan untuk Semua

Dalam perayaan Hari Ulang Tahun ke-111 Kota Sukabumi, Dedi Mulyadi mengungkapkan keprihatinannya atas masih adanya warga yang tidak dapat melanjutkan pendidikan hingga tingkat SMA. Ia menekankan pentingnya pemerintah kota untuk meningkatkan layanan pendidikan agar semua anak dapat mengenyam pendidikan yang layak. KOMPAS.com

🏫 Konsep Pendidikan Gapura Panca Waluya

Gubernur Dedi Mulyadi mengeluarkan surat edaran yang mengatur pendidikan dengan konsep Gapura Panca Waluya. Konsep ini bertujuan membentuk peserta didik yang sehat (cageur), baik (bageur), benar (bener), pintar (pinter), dan sigap (singer). Surat edaran ini ditujukan kepada bupati/wali kota, Kepala Dinas Pendidikan, serta Kantor Kementerian Agama yang menaungi pondok pesantren. tintahijau.com+5Sukabumi Update+5Radar Sukabumi+5

🛡️ Pendidikan Karakter melalui Barak Militer

Sebagai upaya membentuk karakter dan kedisiplinan siswa, Dedi Mulyadi mencetuskan program pendidikan karakter bagi siswa bermasalah dengan mengirim mereka ke barak militer. Program ini mendapat dukungan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi dan berbagai pihak terkait. Media Indonesia+1Radar Jabar+1Radar Jabar

🏘️ Sekolah Berbasis Budaya Lokal

Dalam bidang infrastruktur pendidikan, Dedi Mulyadi berencana membangun sekolah berbasis budaya lokal dengan menggunakan bambu sebagai material utama. Langkah ini bertujuan menciptakan lingkungan belajar yang lebih alami dan nyaman, sekaligus memperkuat identitas budaya Sunda. KDP Kota Sukabumi


Dengan berbagai inisiatif tersebut, Gubernur Dedi Mulyadi berharap dapat menciptakan sistem pendidikan di Sukabumi yang inklusif, berkarakter, dan berakar pada budaya lokal.

Scroll to Top